Senin, 14 November 2011

ILMU ALAMIAH DASAR (2)

2. Teori Terjadinya Alam Semesta.
            Sebuah teori lahir dari keingintahuan akan suatu kejadian atau keadaan. Tidak mudah untuk mempercayai sebuah teori baru ,apalagi teori tersebut lahir di tengah kondisi masyarakat yang memilki kepercayaan yang berbeda.Tapi itulah kenyataan yang harus di hadapi oleh para ilmuwan di awal-awal penemuan mereka.
            Hal utama yang di hadapi untuk mengerti lebih jauh lagi tentang Tata Surya adalah bagaimana Tata Surya itu terbentuk,bagaimana objek-objek di dalamnya bergerak dan berinteraksi serta gaya yang bekerja mengatur semua gerakan tersebut.Jauh sebelum Masehi berbagai penelitian ,pengamatan dan perhitungan telah dilakukan untuk mengetahui semua rahasia di balik Tata surya.
            Pengamatan pertama kali dilakukan oleh bangsa Cina dan Asia Tengah khususnya dalam pengaruhnya pada navigasi dan pertanian.Dari pengamat Yunani ditemukan bahwa selain objek-objek yang telihat tetap di langit, tampak juga objek-objek yang mengembara dan dinamakan planet. Orang-orang Yunani saat itu menyadari bahwa Matahari,Bumi dan Planet merupakan bagian dari system yang berbeda.Awalnya mereka memperkirakan Bumi dan Matahari berbentuk pipih tapi Phytagoras(572-492BC) menyaakan semua benda langit berbentuk bola (bundar)
            Sampai dengan tahun 1960 ,perkembangan teori pembentukan Tata Surya bisa dibagi dalam dua kelompok besar yakni masa sebelum Newton dan masa sesudah Newton.
            Perhitungan secara ilmiah pertama kali oleh Aristachrus dari Samos (310-230 BC).Ia mencoba menghitung sudut Bulan -Bumi-Matahari dan mencari perbandingan jarak Bumi-Matahari dan Bumi-Bulan.Aristachrus juga merupakan orang pertama yang menyimpulkan Bumi bergerak mengelilingi Matahari dalam lintasan berbentuk lingkaran yang menjadi titik awal teori Heliosentrik.Jadi bisa kita lihat kalu teori heliosentrik bukan teori yang baru muncul di masa Copernicus.Namun jauh sebelum itu ,Aristachrus sudah meletakkan dasar teori heliosentris tersebut.
            Pada era Alexandria,Eratoshenes(276-195BC ) dari Yunani berhasil menemukan cara mengukur besar Bumi, dengan mengukur panjang bayangan dari kolom Alexandria dan Syene.Ia menyimpulkan ,perbedaan lintang keduanya merupakan 1/50 dari keseluruhan revolusi.Hasil perhitungannya memberi perbedaan sebesar 13% dari hasil yang ada saat ini.


Teori Gerakan Benda Angakasa
       1).Teori Geosentris ( Ptolomeus )
Semua benda angkasa beredar mengelilingi Bumi.
            2).Teori Heliosentris ( Nicholas Copernicus )
Nicholas Copernicus ( 1473-1543 ) merupakan orang pertama yang secara terang-terangan menyatakan bahwa Matahari merupakan pusat sistem Tata Surya ,dan Bumi bergerak mengelilinginya dalam orbit lingkaran .Untuk masalah orbit data yang di dapat Copernicus memperlihatkan adanya indikasi penyimpangan kecepatan sudut orbit planet-planet.Namun ia mempertahankan bentuk orbit lingkaran dengan menyatakan bahwa orbitnya tidak kosentrik.Teori Heliosentrik disampaikan Copernicus dalam publikasinya yang berjudul De Revolutionibus Orbium Coelestium kepada Paus Pope III dan di terima oleh gereja.
Lahirnya Hukum Kepler
            Walaupun Copernicus telah menerbitkan tulisannya tentang Teori Heliosentrik,tidak semua orang setuju dengannya.Salah satunya Tycho Brahe         (1546-1601) dari Denmark yang mendukung teori matahari dan bulan mengelilingi bumi sementara planet lainnya mengelilingi ,atahari Tahun 1576, Brahe membangun sebuah Observatorium di pulau Hven, di laut Baltic dan melakukan penelitian di sana sampai kemudian ia pindah ke Prague pada tahun 1596.
            Di Prague,Brahe menghabiskan sisa hidupnya menyelesaikan table gerak planet dengan bantuan asistennya Johannes Kepler (1571-1630 ).Setelah kematian Brahe,Kepler menelaah data yang ditinggalkan Brahe dan menemukan bahwa orbit planet tidak sirkular melainkan elliptic.
Kepler kemudian mengeluarkan tiga hokum gerak orbit yang dikenal sampai saat ini yaitu ;
1).Planet bergerak dalm orbit ellips mengelilingi matahari sebagai pusat system.
2).Radius vector menyapu luas yang sama dalam interval waktu yang sama.
3).Kuadrat kala edar planet mengelilingi matahari sebanding dengan pangkat tiga jarak rata-rata dari matahari.


Teori Terjadinya Tata Surya
1).Teori Kant(Immanuel Kant )
                Tata surya berasal dari bola gas yang bersuhu tinggi dan berputar lambat.Perputaran yang lambat menyebabkan terbentuknya konsentrasi zat yang memiliki berat jenis tinggi.Konsentrasi disebut inti,inti yang besar menjadi matahari sedangkan inti yang kecil menjadi planet.
2).Teori Planetesimal (Moulton dan Chamberlain )
                “Bahwa dalam kabut terdapat material padat ( Planetesimal ) yang saling tarik–menarik antara sesamanya sehingga membentuk gumpalan yang disebut planet”.
3).Teori Pasang Surut (Jeans dan Jeffery )
                “Dahulu ada bintang yang besar  yang melewati matahari sehingga sebagian massa matahari tertarik dan membentuk tonjolan.Setelah bintang itu pergi maka tonjolan ini membentuk planet”.
4).Teori Komet Buffon
Tahun 1745, George comte de Buffon (1701-1788) dari Perancis mempostulatkan teori dualistik dan katastrofi yang menyatakan bahwa tabrakan komet dengan permukaan matahari menyebabkan materi matahari terlontar dan membentuk planet pada jarak yang berbeda. Kelemahannya Buffon tidak bisa menjelaskan asal komet. Ia hanya mengasumsikan bahwa komet jauh lebih masif dari kenyataannya.
5).Teori Big Bang
Teori Big Bang menunjukkan bahwa semua benda di alam semesta pada awalnya adalah satu wujud, dan kemudian terpisah-pisah. Ini diartikan bahwa keseluruhan materi diciptakan melalui Big Bang atau ledakan raksasa dari satu titik tunggal, dan membentuk alam semesta kini dengan cara pemisahan satu dari yang lain.

6).Hipotesis Nebula (Piere Simon Laplace )
            “Tata surya berasal dari bola gas (Nebula) yang bersuhu tinggi dan berputar cepat.Ada bagian nebula ini terlempar dan terus berputar mendingin menjadi planet”.
Para ahli astronomi menemukan semakin banyak planet dalam tata surya kita. Tak tanggung-tanggung baru-baru ini ditemukan 50 planet. Uniknya lagi salah satunya mungkin berpenghuni. 16 dari planet tersebut berukuran mirip seperti planet yang kita diami. Bumi.
Planet terbesar yang ditemukan dinamai sebagai planet HD 85512 b, berukuran 3,6 kali massa bumidan bisa dijangkau dalam 36 tahun cahaya dan berada dalam konstelasi Vela. Temuan itu juga menyatakan hampir separo bintang bercahaya layaknya matahari kita dan beberapa lebih bersinar ketimbang Saturnus.

Temuan planet ini dipresentasikan dalam A conference on Extreme Solar Systems di Wyoming, AS. Konferensi dihadiri oleh sekitar 350 pakar dari seluruh dunia.

Planet-planet baru ini ditemukan oleh sebuah misi The High Accuracy Radial Velocity Planet Searcher (HARPS), yang diinstal di European Southern Observatory di La Silla Observatory, Chile.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar