3. Mitos Segitiga Bermuda
Kata “Bermuda” berarti bulan ke tujuh dalam tahun Qibthi. Tetapi seorang ilmuwan Amerika yang berasal dari Puerto Rico mengemukakan bahwa makna “Bermuda” dalam bahasa-bahasa kuno yang tersebar di wilayah Bermuda tersebut mengandung arti Pantai Cahaya. Hal itu disebabkan iblis menempati wilayah itu dan menyatakan bahwa ia adalah Dewa Cahaya dan Dewa Pencerahan.
Luas Pulau Bermuda sekitar 53 kilometer persegi dengan jumlah penduduknya mencapai 70.000 jiwa. Ibu kotanya adalah sebuah kota yang disebut Hamilton. Keseluruhan kawasan Bermuda merupakan gugusan pulau yang berjumlah 347 pulau karang (coral reef islands) dengan beberapa teluk kecil.
Seluruh kepulauan tersebut terletak di Samudera Atlantik. Berjarak sekitar 930 km dari Amerika Serikat. Yang sangat aneh adalah dari seluruh pulau yang berjumlah 347 ini, hanya 20 pulau saja yang berpenduduk. Penduduk di situ menganggapnya sebagai jajahan para arwah jin dan anak-anak setan yang menjadi Tuhan.
Bersamaan dengan masuknya penjajahan Inggris pada tahun 1684 M, masuklah agama Kristen, meskipun pada awalnya tidak diterima namun kemudian para dukun menganggapnya sebagai cabang dari agama mereka atau syariat baru yang cocok dengan perkembangan zaman. Sejak tahun 1968, pulau itu berubah menjadi beberapa negara otonom yang terpisah dari pemerintahan Inggris.
Fenomena yang mengerikan.
Segitiga Bermuda adalah istilah yang dicetuskan pertama kali oleh seorang penulis berkebangsaan Amerika, Vincent Judith. Ia mengatakan “Sesungguhnya disana terdapat suatu daerah berbentuk segitiga yang meliputi daerah Pantai Timur Florida – Puerto Rico dan kepulauan Bermuda.
Jika diambil garis lurus dari ketiganya nampaklah sebuah segitiga yang saling berhubungan yang disebut Segitiga Bermuda. Segitiga Bermuda muncul sebagai misteri yang sulit diungkapkan hingga kini. Karena itu banyak orang menyebutnya dengan sebutan Segitiga Setan, Segitiga Kematian, dan Kuburan Atlantik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar