TUGAS
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
NAMA :
SYIFA RAGUSTIA P
KELAS : 3DA01
NPM
: 48211267
UNIVERSITAS
GUNADARMA
JL.
MARGONDA RAYA NO.100 - DEPOK
PENDAHULUAN
Definisi manajer adalah
orang yang mengatur pekerjaan atau kerja sama di antara
berbagai
kelompok atau sejumlah orang untuk mencapai sasaran dan memiliki
tanggung jawab seluruh bagian pada suatu perusahaan atau organisasi. Seorang
manajer merencanakan apa yang akan mereka lakukan (dalam ukuran jangka pendek,
menengah dan Panjang), manajer memimpin beberapa unit bidang fungsi pekerjaan
yang mengepalai beberapa perusahaan, Pada
perusahaan yang berskala kecil mungkin cukup diperlukan satu orang manajer
umum, sedangkan pada perusahaan atau organisasi yang berkaliber besar biasanya
memiliki beberapa orang manajer umum yang bertanggung-jawab pada area tugas
yang berbeda-beda.
ISI
Dalam
pembahasan pada materi SIM, yang akan dibahas lebih lanjut adalah peranan
manajer dalam pengelolaan management informasi di perusahaan. Peran manajer bisa
kita katakan sangat berpengaruh pada mutu kinerja karyawannya untuk mencapai
hasil maksimal. Pada perusahaan yang berskala kecil mungkin cukup diperlukan satu
orang manajer umum,
sedangkan pada perusahaan atau organisasi yang berkaliber besar biasanya memiliki beberapa orang manajer umum yang bertanggung-jawab pada area tugas yang berbeda-beda.
sedangkan pada perusahaan atau organisasi yang berkaliber besar biasanya memiliki beberapa orang manajer umum yang bertanggung-jawab pada area tugas yang berbeda-beda.
Ø Tingkatan manajer
Pada organisasi
berstruktur tradisional, manajer sering dikelompokan menjadi manajer puncak,
manajer tingkat menengah, dan manajer lini pertama (biasanya digambarkan dengan
bentuk piramida, di mana jumlah karyawan lebih besar di bagian bawah daripada
di puncak). Berikut ini adalah tingkatan manajer mulai dari bawah ke atas:
·
Manajemen Lini Pertama ( First-Line Management ).
dikenal pula dengan istilah manajemen operasional, merupakan
manajemen tingkatan paling rendah yang bertugas memimpin dan mengawasi karyawan
non-manajerial yang terlibat dalam proses produksi. Mereka sering disebut
penyelia (supervisor), manajer shift, manajer area, manajer
kantor, manajer departemen, atau mandor (foreman).
·
Manajemen Tingkat
Menengah ( Middle Management ).
mencakup semua manajemen yang berada di antara manajer lini
pertama dan manajemen puncak dan bertugas sebagai penghubung antara keduanya.
Jabatan yang termasuk manajer menengah di antaranya kepala bagian, pemimpin
proyek, manajer pabrik, atau manajer divisi.
·
Manajemen Puncak ( Top Management ).
dikenal pula dengan istilah executive officer.
Bertugas merencanakan kegiatan dan strategi perusahaan secara umum dan
mengarahkan jalannya perusahaan. Contoh top manajemen adalah
CEO (Chief Executive Officer), CIO (Chief Information Officer),
dan CFO (Chief Financial Officer).
Meskipun demikian, tidak semua organisasi dapat menyelesaikan
pekerjaannya dengan menggunakan bentuk piramida tradisional ini. Misalnya pada
organisasi yang lebih fleksibel dan sederhana, dengan pekerjaan yang dilakukan
oleh tim karyawan yang selalu berubah, berpindah dari satu proyek ke proyek
lainnya sesuai dengan dengan permintaan pekerjaan.
Selain keberadaan manajer itu ada di berbagi tingkatan
organisasi atau perusahaan. Manajer juga dijumpai dalam Bidang Fungsional
perusahaan, tempat berbagai sumberdaya dipisahkan menurut jenis pekerjaan yang
dilakukan. Pembagian bidang fungsional pada umunya yaitu seperti :
·
Bidang fungsional keuangan
(Finance).
·
Bidang fungsional jasa informasi
(Information Services).
·
Bidang fungsional pemasaran (Marketing).
·
Bidang fungsional sumber daya
manusia (Human Resources).
·
Bidang fungsional manufaktur
(Manufacturing).
Selanjutnya, dengan tugas manajer
secara umum (Henry Fayol,1914) :
·
Perencanaan (Planning).
·
Penataan atau pengorganisasian
(Organizing).
·
Penyusunan staff (Staffing).
·
Pengarahan (Directing).
·
Pengawasan (Cotrolling).
Ø
Etika manajerial
Etika manajerial adalah
standar prilaku yang memandu manajer dalam pekerjaan mereka. Ada tiga kategori
klasifikasi menurut Ricky W. Griffin:
·
Perilaku terhadap karyawan.
·
Perilaku terhadapa lingkungan.
·
Perilaku terhadapa agen ekonomi
lainnya.
Ø
Pengertian Konflik Organisasi
Menurut Baden Eunson (Conflict Management, 2007, di adaptasi)
terdapat beragam jenis konflik :
·
Konflik vertikal yang terjadi antara tingkat hirarki,seperti
antara manajemen puncak dan manajemen menengah, manajemen menengah dan
penyelia, dan penyelia dan subordinasi. Bentuk konflik bisa berupa bagaimana
mengalokasi sumberdaya secara optimum, mendeskripsikan tujuan, pencapaian
kinerja organisasi, manajemen kompensasi dan karir.
·
Konflik Horisontal, yang terjadi di antara orang-orang
yang bekerja pada tingkat hirarki yang sama di dalam perusahaan. Contoh bentuk
konflik ini adalah tentang perumusan tujuan yang tidak cocok, tentang alokasi
dan efisiensi penggunaan sumberdaya, dan pemasaran.
·
Konflik di antara staf lini, yang terjadi di antara
orang-orang yang memiliki tugas berbeda. Misalnya antara divisi pembelian bahan
baku dan divisi keuangan. Divisi pembelian mengganggap akan efektif apabila
bahan baku dibeli dalam jumlah besar dibanding sedikit-sedikit tetapi makan
waktu berulang-ulang. Sementara divisi keuangan menghendaki jumlah yang lebih
kecil karena terbatasnya anggaran. Misal lainnya antara divisi produksi dan
divisi pemasaran. Divisi pemasaran membutuhkan produk yang beragam sesuai
permintaan pasar. Sementara divisi produksi hanya mampu memproduksi jumlah
produksi secara terbatas karena langkanya sumberdaya manusia yang akhli dan
teknologi yang tepat.
·
Konflik peran berupa kesalahpahaman tentang
apa yang seharusnya dikerjakan oleh seseorang. Konflik bisa terjadi
antarkaryawan karena tidak lengkapnya uraian pekerjaan, pihak karyawan memiliki
lebih dari seorang manajer, dan sistem koordinasi yang tidak jelas.
Ø Pengelolaan Konflik
Konflik dapat dicegah atau dikelola
dengan :
·
Disiplin.
·
Pertimbangan Pengalaman dalam Tahap
Kehidupan.
·
Komunikasi.
·
Mendengarkan Secara Aktif.
Ø
Teknik atau keahlian untuk mengelola
konflik
Ada beberapa pendekatan dalam
resolusi konflik yaitu tergantung pada :
·
Konflik itu sendiri.
·
Karakteristik orang-orang yang
terlibat di dalamnya .
·
Keahlian idividu yang terlibat dalam
penyelesaian konflik.
·
Pentingnya isu yang menimbulkan
konflik.
·
Ketersediaan waktu dan tenaga.
Ø
Fungsi utaama manajemen :
·
Manajemen Administratif.
·
Manajemen Operatif.
Ø
Peran Manajerial
Menurut
Henry Mintzeberg, seorang ahli riset ilmu manajemen, mengemukakan bahwa ada
sepuluh peran yang dimainkan oleh manajer di tempat kerjanya. Ia kemudian
mengelompokan kesepuluh peran itu ke dalam tiga kelompok, yaitu:
1.
Peran Antar Pribadi.
Merupakan peran yang melibatkan orang dan kewajiban lain,
yang bersifat seremonial dan simbolis. Peran ini meliputi peran sebagai figur
untuk anak buah, pemimpin, dan penghubung.
2.
Peran Informasional
Meliputi peran manajer sebagai pemantau dan penyebar
informasi, serta peran sebagai juru bicara..
3.
Peran Pengambil Keputusan.
Yang termasuk dalam kelompok ini adalah peran sebagai seorang
wirausahawan, pemecah masalah, pembagi sumber daya, dan perunding.
Seorang manajer yang berhasil harus banyak memiliki keahlian.
Dari sekian banyak keahlian tersebut, terdapat dua keahlian yang mendasar yaitu
;
·
Keahlian Komunikasi (Communication Skill).
Manajer senantiasa berkomunikasi dengan bawahannya,
atasannya, orang-orang lain di unit dalam perusahaan dan orang lain di luar
perusahaan. Media yang digunakan bisa berupa media tertulis atau lisan. Tiap
manajer memiliki pilihannya tersendiri dan menyusun suatu paduan media
komunikasi yang sesuai dengan gaya manajemennya.
·
Keahlian Pemecahan Masalah (Problem Solving).
Sebagai suatu kegiatan yang mengarah pada solusi dari suatu
permasalahan. Selama proses pemecahan masalah, manajer terlibat dalam
pengambilan keputusan (decision making), yaitu tindakan memilih dari berbagai
alternative tindakan. Pada umumnya, manajer perlu membuat keputusan ganda dalam
proses pemecahan suatu permasalahan tunggal.
KESIMPULAN
Dari penjelasan diatas
dapat disimpulkan bahwa peran manajer dalam mengelola konflik dalam suatu
organisasi itu sangan penting diantaranya:
·
Manajer sebagai mediator dalam
memcahkan masalah.
·
Manajer sebagai konsultan terhadap
bawahan.
·
Manajer sebagai motivator terhadap
organisasinya.
·
Manajer mempunyai peran penting dalam
mengambil keputusan.
·
Seorang manajer diharuskan bisa menguasai semua permasalahan
dan dapat diselesaikan dengan musyawarah dan pemikiran yang baik sebelum
memutuskannya.
Selain itu seorang manajer juga diharapkan bisa menjadi teman
sekaligus sebagai orang tua dalam organisasi sehingga dengan keadaan seperti
itu perkembangan organisasi bisa diciptakan dengan baik dan dapat mewujudkan
apa yang menjadi visi dan misi dalam organisasinya. Manajer dan sistem
informasi, sistem adalah sekelompok elemen-elemen yang saling berinteraksi
untuk mencapai tujuan tertentu
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar